Batu Bara, Bara Pos TV
Ratusan hektar tanaman padi terancam gagal panen, pasalnya irigasi untuk pengairan kering di Desa Sukaraja, Kecamatan Air Putih, Batu Bara, Sumatera Utara.
Salah seorang petani Desa Sukaraja, Ngatijo, mengatakan kondisi tanaman padi mereka yang berusia tanam 15 - 20 hari lagi membutuhkan air agar perkembangannya tidak stagnan. Senin ( 22/01/2024).
"Lebih kurang ada 350 hektar areal sawah petani dan sudah lebih 10 hari tidak ada air yang mengakibatkan tanah mengeras dan retak. Terpaksa petani mengeluarkan dana ekstra menyewa pompa air," ungkap Ngatijo.
Lanjut Ngatijo, ini dampak dari banjir kiriman dari Simalungun yang mengakibatkan tanggul di hulu sungai Dalu - Dalu jebol dan membuat alur sungai baru.
"Dampak banjir besar mengakibatkan tanggul di lokasi perkebunan Gunung Bayu pecah sehingga air lebih besar tumpah le alur yang baru sebelah kanan sungai. Sementara alur sebelah kiri terhambat dengan tingginya sendimen pasir dan air tidak masuk ke pintu irigasi pertanian," ulas Ngatijo.
Kepala Desa Sukaraja, Muhammad Rafiq, mengatakan, saat ini ratusan petani lagi gotong royong dengan alat seadanya.
"Petani melakukan swadaya dengan gotong royong membuat terucuk bambu di tutupi tepas agar air bisa mengalir arah ke pintu irigasi. Sampai saat ini Pemkab Batu Bara belum ada menurunkan bantuan," sebut Rafiq.
Petani berharap agar instansi yang terkait secepatnya membantu petani yang lagi membutuhkan air agar ratusan hektar tanaman padi mereka tidak gagal panen.
Penulis : Sholeh Pelka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar